Terlahir Difabel, Sumadi Banting Tulang Hidupi Istri Berkebutuhan Khusus & Dua Mertua


 Terlahir dengan kondisi tubuh yang tidak sempurna membuat Sumadi, warga Desa Tileng Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta ini tidak lantas menyerah untuk menjalani hidup. Meski serba terbatas, namun ia selalu berjuang keras untuk menghidupi anak dan istri tercinta.


Tidak hanya keluarga kecilnya saja yang menggantungkan nasib padanya, namun ibu mertua dan adiknya yang telah berusia lanjut pun turut hidup bersama.

Kondisinya saat ini rupanya telah ia alami sejak kecil. Meski terlahir dengan kedua kaki yang tak sempurna, namun Samidi sama sekali tak menyalahkan orangtua dan takdir. Harapan besar pun nampak masih tersorot di kedua matanya.

Meski tak sempurna, namun ia harus berjuang demi kehidupan keluarganya. Terlahir sebagai difabel memaksa Sumadi untuk berjalan merangkak dengan menggunakan kedua tangan.

Kedua tangannya ini membantunya berjalan untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dan mencari nafkah bagi istri, anak, dan kedua mertua yang menggantungkan diri padanya seorang


Untuk menghidupi keluarganya, Sumadi pun rela bekerja serabutan agar segala kebutuhan tercukupi. Selain memelihara kambingnya sendiri, ia diketahui juga acap kali membuat berbagai kerajinan tangan seperti kandang ayam dan lain sebagainya untuk dijual.


“Ini kesehariannya ya sederhana saja, mungkin buat kandang ayam itu. Ada pesanan, terus dikasih uang,” terang salah satu Bhabinkamtibmas.

Sumadi telah mengarungi kehidupan bersama sang istri tercinta, Suprihatin selama lebih dari 12 tahun. Ironisnya, kondisi sang istri pun juga mengalami kelumpuhan pada salah satu kaki yang membuatnya tak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal.

Selain tinggal bersama anak dan istrinya, Sumadi diketahui juga harus merawat dua orang mertuanya yang kini tak lagi muda, Kastinah dan Kasmi. Dengan penuh kasih sayang serta perasaan tulus ikhlas tanpa pamrih, Sumadi rela membanting tulang agar sang mertua dapat hidup dengan kecukupan.

Sumadi dan sang istri dikaruniai seorang anak perempuan yang kini berusia 12 tahun. Ia mengaku bahwa memiliki seorang anak merupakan anugerah terindah yang pernah ia rasakan.
Sang putri semata wayangnya pun menerima dengan lapang dada atas kondisi yang menimpa kedua orangtuanya.

“Alhamdulillah saya punya keturunan, Pak. Yang besok masa tua saya ada yang merawat aku, Pak. Anak saya juga terima apa adanya keadaan orangtuanya,” jelasnya.