Guru Cantik Ini Berbagi Kisah Haru Sang Murid, Jaga Adiknya Sambil Bersekolah
Tidak cuman memberikan pendidikan yang sesuai terhadap para muridnya saja, melainkan seorang guru yang baik juga harus mengerti setidaknya secara mendasar bagaimana kondisi dan keadaan dari setiap muridnya. Terlebih bagi mereka yang memang pada dasarnya benar-benar membutuhkan.
Setiap anak tentu wajib mengenyam pendidikan yang layak. Namun apa jadinya jikalau sudah memiliki keinginan untuk menuntut ilmu tetapi justru waktu untuk belajar di sekolah tidak maksimal.
Kisah ini datang dari seorang bocah SD bernama Fatta yang tinggal di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Fatta terpaksa harus membawa adiknya ke sekolah, yang menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah kemana orangtuanya.
Seorang guru bernama Leendya Putry membagikan kisah pilu yang dialami muridnya di sekolah. Alasan murid ini membawa adiknya ke sekolah dikarenakan orangtua dari anak tersebut bekerja ke sawah. Leendya Putry selaku seorang guru pun tidak melarang muridnya ini membawa adiknya ke sekolah. Bahkan Fatta termasuk satu dari empat orang di kelasnya yang membawa adik ke kelas.
"Muridku ini selalu bawa adeknya ke sekolah. Alhamdulillah gak pernah rewel dalam kelas. Umur segini udah bisa manage kehidupan. Momong adeknya sambil mencari ilmu," tulis Leendya di akun Facebook-nya.
Tidak hanya itu, alasan lain Leendya Putry membolehkannya adalah karena masih kurangnya kesadaran orangtua akan pendidikan. Sehingga jikalau muridnya di tekan dengan aturan yang melarang seorang murid membawa adiknya ke sekolah, besar kemungkinan para murid ini akan lebih memilih untuk tidak datang ke sekolah.
Kisah Leendya tentang anak muridnya tentu bikin warganet terharu. Dan tidak sedikit yang mendoakan Fatta agar menjadi anak yang sukses di kemudian hari.
Bagaimana tanggapan Sahabat UCers perihal peristiwa ini? Sanggup dan pernahkah Sahabat sekalian berada pada posisi Fatta?
Kalau Author pribadi melihat ada hasrat dan semangat yang tinggi di dalam diri Fatta dalam menimba ilmu. Tidak hanya itu Author pribadi juga salut dengan pengertian dari seorang guru yang bernama Leendya Putry ini, semoga selalu di berikan kesehatan dalam mencetak murid-murid yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Jujur Author bangga. Wassalam
Setiap anak tentu wajib mengenyam pendidikan yang layak. Namun apa jadinya jikalau sudah memiliki keinginan untuk menuntut ilmu tetapi justru waktu untuk belajar di sekolah tidak maksimal.
Kisah ini datang dari seorang bocah SD bernama Fatta yang tinggal di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Fatta terpaksa harus membawa adiknya ke sekolah, yang menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah kemana orangtuanya.
Seorang guru bernama Leendya Putry membagikan kisah pilu yang dialami muridnya di sekolah. Alasan murid ini membawa adiknya ke sekolah dikarenakan orangtua dari anak tersebut bekerja ke sawah. Leendya Putry selaku seorang guru pun tidak melarang muridnya ini membawa adiknya ke sekolah. Bahkan Fatta termasuk satu dari empat orang di kelasnya yang membawa adik ke kelas.
"Muridku ini selalu bawa adeknya ke sekolah. Alhamdulillah gak pernah rewel dalam kelas. Umur segini udah bisa manage kehidupan. Momong adeknya sambil mencari ilmu," tulis Leendya di akun Facebook-nya.
Tidak hanya itu, alasan lain Leendya Putry membolehkannya adalah karena masih kurangnya kesadaran orangtua akan pendidikan. Sehingga jikalau muridnya di tekan dengan aturan yang melarang seorang murid membawa adiknya ke sekolah, besar kemungkinan para murid ini akan lebih memilih untuk tidak datang ke sekolah.
Kisah Leendya tentang anak muridnya tentu bikin warganet terharu. Dan tidak sedikit yang mendoakan Fatta agar menjadi anak yang sukses di kemudian hari.
Bagaimana tanggapan Sahabat UCers perihal peristiwa ini? Sanggup dan pernahkah Sahabat sekalian berada pada posisi Fatta?
Kalau Author pribadi melihat ada hasrat dan semangat yang tinggi di dalam diri Fatta dalam menimba ilmu. Tidak hanya itu Author pribadi juga salut dengan pengertian dari seorang guru yang bernama Leendya Putry ini, semoga selalu di berikan kesehatan dalam mencetak murid-murid yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Jujur Author bangga. Wassalam